Sandiaga Uno, Punya Keinginan Berkantor di Bali

Sandi berharap dengan berkantor di Bali, ia bisa segera menemukan solusi agar geliat pariwisata dan usaha di Bali segera bisa dibangkitkan kembali.

Tilogkabilanews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menyampaikan keinginannya untuk berkantor di Bali. Tak hanya bersifat kunjungan, keinginan Sandi yang berkantor di Bali untuk memulihkan pariwisata di salah satu ikon wisata Indonesia itu.

Keputusan berkantor di Bali ini kata Sandi, diusulkan dilakukan secara rutin setiap bulan. Tujuannya demi menghindari laporan bersifat ABS atau Asal Bapak Senang dari staf kementerian yang dipimpinnya.

“Berkantor di Bali paling tidak sebulan sekali beberapa hari. Ini berkantor benar ya, bukan berkunjung. Kalau saya berkantor di Bali itu paling tidak ada geliat yang dirasakan, dari segi perhatian, tambahan policy, kemampuan saya menyampaikan juga kepada presiden dan wakil presiden, dan lain sebagainya,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Minggu (24/1).

Menurutnya, dengan berkantor di Bali dia tentu bisa merasakan langsung setiap geliat dan permasalahan yang ada di Bali. Dia pun bisa dengan mudah menyampaikan apa yang dia lihat dan dia rasakan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bukan hanya laporan anak buah semata.

Lebih lanjut, Sandi menilai bahwa berkantor di Bali sangat perlu, karena dirinya masih mengadopsi prinsipnya, yaitu percaya apabila melihat, mendengar, dan merasakan langsung. Inisiatif tersebut juga kini tengah dikaji secara komprehensif oleh jajarannya.

“Saya sangat menikmati kalau kita langsung mendengar tanpa ada laporan dari staf Kementerian Pariwisata yang ‘asal bapak senang’. Saya pengalaman di pemerintahan, kadang-kadang laporan itu ‘bagus pak-bagus pak’, ‘gini-gini’, tapi begitu saya tanya ternyata nggak seperti itu,” kata Sandi .

Dalam keterangan tersebut Sandi mengatakan saat ini sektor pariwisata memang terdampak paling parah akibat pandemi yang terjadi sejak 2020 lalu. Salah satunya sektor pariwisata di Bali.

Pasalnya kata dia, lebih dari 80 persen masyarakat Bali menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Mereka kehilangan pendapatan lantaran tertutupnya akses hingga turunnya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Sandi berharap dengan berkantor di Bali, ia bisa segera menemukan solusi agar geliat pariwisata dan usaha di Bali segera bisa dibangkitkan kembali. Sandi berharap ada masukan dari seluruh stake holder terkait gagasannya untuk berkantor di Bali. Sebab, ia tak ingin mengambil keputusan sepihak, tanpa mendengar masukan dari stake holder terkait.

“Nah ini inisiatif seperti ini (berkantor di daerah) sedang kita jalankan, justru ada 10-15 menit waktu saya, tapi saya ingin mendengar sih masukan yang lain untuk menyemangati kita,” jelas Sandi.

Tapi, Sandi belum merinci kapan ide berkantor di Bali ini akan dilaksanakannya. Ia hanya mengatakan rencana itu masih dikaji secara komprehensif oleh jajarannya di Kemenparerkraf.

“Ini kita sedang coba finalkan, agar perhatian ini, ‘seeing is believing’. Kalau cuma ngomong-ngomong dari Jakarta-nggak ada di Bali, pasti nggak akan punya credibility,” pungkas Sandi.