INDONESIAKITA.ID, Jakarta – Presiden Direktur Nias International Hospital – FRANK PDKS International Prof. Dr. Fransiskus Faozisokhi Laia, Ph.D mendapatkan penghargaan program pendanaan pembangunan atau Development Funding Program Award dari Gedung Putih atau The White House (T.W.H).
Pria yang akrab disapa Frank itu mengungkapkan pihaknya telah mengklaim penghargaan tersebut kepada pihak Bank air jordan 1 element custom youth hockey jerseys nike air jordan 1 elevate low nike air max sale nike air force jordan luvme human hair wigs jordan 4 nike store philadelphia-eagles-jersey houston-texans-shoes custom nfl football jerseys air jordan 1 element glueless human hair wigs cheap jordan 4 custom youth hockey jerseys custom kings jersey Dunia untuk memenuhi pembiayaan rumah sakit pertama di dunia yang pengobatannya bersumber langsung dari rempah-rempah alami nusantara. Menurutnya, biaya yang dibutuhkan sebesar € 3,000,000,000.00 atau setara Rp 50 triliun untuk membangun rumah sakit yang menggunakan obat tradisional tanpa bahan kimia.
“Kita butuh Rp 50 triliun, sudah ada persetujuan transfer dana dari Bank Dunia. Perawatan pengobatan Nias International Hospital (NIH) menggunakan semua obat back to nature, tanpa obat kimia. Nias International Hospital didukung oleh 202 negara. Ada tahapan, perencanaan, ini sudah menjadi program dunia. Ini satu-satunya di dunia yang mendapat dukungan pendanaan pembangunannya dari Amerika Serikat,” ujar Frank, dalam acara Audiensi dengan Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita (LKN), di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Ia mengungkapkan bahwa Presiden Bank Dunia Ajaypal Singh Banga dapat segera mencairkan dana kemanusiaan Nias International Hospital dari mantan Presiden Bank Dunia dan mantan Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat untuk Urusan Internasional David Malpass. Demi segera terealisasinya program kesehatan terbesar di dunia dan bagi Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang telah menandatangani persetujuan resmi untuk pembangunan Nias International Hospital secepatnya ditindaklanjuti secara konkret.
“Indonesia sebagai pihak yang telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Devi Harris. Dengan misi kemanusiaan atas proposal kami dalam bidang humanity untuk dana pembangunan Nias International Hospital dengan misi kemanusiaan untuk menolong para pasien yang mengalami sakit yang sudah tidak mampu lagi melanjutkan pengobatannya karena sudah mengalami multi ketidakmampuan, baik dari segi finansial maupun dari segi yang lainnya,” ucapnya.
Ia melanjutkan, dengan surat yang sudah dilayangkan untuk mengingatkan kepada Presiden Bank Dunia untuk mencairkan dana dengan memberikan haknya untuk mendirikan Nias International Hospital atas prestasinya di bidang kemanusiaan dan kesehatan berdasarkan hukum negara Amerika Serikat bahwa Nias International Hospital berbasis no chemical medicine.
“Saya berharap rumah sakit ini berjalan dan terbangun, saya sudah melewati tahapan persetujuan. Kita tidak mau mengecewakan pihak manapun termasuk dunia internasional yang memberikan kepercayaan kepada kita. Supaya tepat sasaran penggunaannya dan dana ini segera diturunkan karena masyarakat membutuhkan. Ini merupakan bagian daripada pemulihan ekonomi pasca pandemi yang kita lakukan ini momentumnya tepat di bidang kesehatan, sosial budaya, tradisi, ekonomi, dan lingkungan,” tutupnya.