Tradisi Ogoh-ogoh dalam Menyambut Hari Raya Nyepi

WartaWisata.ID – Dalam kepercayaan agama Hindu terdapat sosok yang menyeramkan, Bhuta Kala. Sosok tersebut dapat mengganggu ketentraman dan kedamaian manusia yang ada di muka bumi. Sebab itu saat perayaannya, dibutuhkan tradisi dalam bentuk boneka Ogoh-Ogoh untuk diarak lalu dibakar. Pasalnya, Ogoh-ogoh adalah boneka yang dibuat menyerupai makhluk Bhuta Kala. Tradisi ini dilakukan guna menghilangkan pesan atau sisi negatif dari Bhuta Kala tersebut.

Namun, tradisi Ogoh-ogoh yang dilakukan di Bali bukan hanya memiliki unsur keagamaan saja, melainkan terdapat unsur kesenian. Hal ini yang menjadi salah satu faktor utama daya tarik wisatawan yang ingin melihatnya secara langsung. Tradisi Ogoh-ogoh ini dilakukan hanya setiap tahun sekali pada Hari Raya Nyepi. Meskipun begitu, banyak orang yang senantiasa menunggu dan siap menyambut acara festival Ogoh-ogoh ini.

Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali yang menganut agama Hindu disibukkan dengan segala ritual pesucian diri. Hal ini dilakukan dengan melakukan Upacara Melasti dan juga peribadatan yang dilakukan di pura. Setelah itu, menjelang satu hari sebelum Hari Raya Nyepi berlangsung, masyarakat melakukan ritual Bhuta Yadnya di mana di dalamnya terdapat pawai Ogoh-ogoh.

Tradisi ritual ini kemudian dibagi menjadi dua proses, yakni pada tahapan pertama yang disebut dengan Ritual Mecaru dan tahapan kedua yaitu Ritual Ngerupuk. Ritual tahapan pertama yaitu upacara persembahan segala macam sesaji untuk Bhuta Kala. Sedangkan pada tahap kedua yaitu ritual yang dilakukan bersamaan dengan pawai Ogoh-ogoh.

Untuk membuat boneka berbentuk Bhuta Kala diperlukan keahlian khusus dan waktu yang cukup lama, sehingga pembuatan boneka ini terkadang dilakukan sekitar 1-2 bulan sebelum hari perayaan Nyepi.

Dalam pembuatan Ogoh-ogoh, boneka ini harus benar-benar menyerupai Bhuta Kala yang menyeramkan dengan segala unsur negatif, kesan sifat buruk, dan segala bentuk kejahatannya. Selain itu, pembuatan Ogoh-ogoh ini juga bermacam-macam sesuai dengan tingkat kesulitan dan ukurannya.

Itulah beberapa hal tentang tradisi Ogoh-ogoh yang bisa kita temukan di Bali, khususnya pada Hari Raya Nyepi.

Tertarik untuk menontonnya? Datang ke Bali sebelum Hari Raya Nyepi, ya!