Peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, pekan lalu, perlahan lahan sudah menemui titik terang. Pihak kepolisian dan tim terkait masih terus melakukan investigasi mengenai peristiwa tersebut.
Identitas pelaku bom Astana Anyar Bandung sudah diketahui. Pelaku adalah seorang laki-laki yang dilaporkan tewas usai ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022).
Diduga, pelaku juga terhubung dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Pelaku bom bunuh di Astana Anyar Bandung menyewa kamar kos di Dukuh Blotana RT 07 RW 02, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. AS disebut tinggal bersama istrinya.
Tetangga mengungkapkan jika Agus dan istrinya jarang bergaul dan tertutup.
“Orang tertutup, tidak pernah srawung (Bergaul),” kata tetangga kosnya, Endang, dilansir detikJateng, Rabu (7/12/2022).
“Kalau istrinya masih mau ngluruhi (Tegur sapa), kalau suaminya kalau tidak diluruhi (Disapa) dulu, ya diam,” sambungnya.
Agus Sujatno menggunakan bom panci bertekanan dalam aksi bunuh dirinya di Mapolsek Astana Anyar, Bandung. Efek dan daya ledak dari bom yang juga digunakan dalam teror bom Boston Marathon 2013 tersebut tergolong tinggi.
“Terkait dengan bom yang digunakan pelaku ini merupakan bom jenis bom panci,” ungkap Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (8/12/2022).
Polisi kini meminta keterangan 18 saksi. Selain enam polisi dan sembilan warga yang berada di sekitar lokasi ledakan pada 7 Desember 2022 pagi, saksi lainnya adalah tiga anggota keluarga Agus Sujatno.
Di dalam kesempatan yang sama, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan ucapakan duka cita atas gugurnya Aiptu Sofian dalam peristiwa teror bom tersebut. Polri memberi kenaikan pangkat luar biasa kepada almarhum.
(fpw)